Me Time Tak Perlu ke Bali, Cukup di Kamar Mandi

INDOFASHIONNEWS - Keindahan alam dan budaya Pulau Bali kerap memberi inspirasi pada banyak orang dalam berkarya, salah satunya Sammy Hendramianto. Desainer interior papan atas ini sangat terkesan dengan suasana senja di pantai Sanur, Bali.
Merayakan ulang tahun ke 18, Mall Senayan City menggelar pameran The Colours of Indonesia (TCOI) karya 12 desainer interior yang tergabung dalam komunitas ID12. Setiap desainer memiliki tugas merancang salah satu ruangan yang terdapat dalam sebuah rumah, seperti ruang makan, ruang tamu, ruang keluarga, hingga kamar mandi.
Kepiawaian Anita Boentarman, Reza Wahyudi, Shirley Gouw, Vivianne Faye, Yoke Roos, Sammy Hendramianto, Agam Riadi, Yuni Jie, Roland Adam, Prasetya Budi, Ary Juwono dan Eko Priharseno, teruji saat merancang salah satu ruangan di pameran instalasi ruang rumah bertajuk SUMMER HOME tersebut. Kekayaan alam Indonesia hingga inspirasi dari mancanegara dituangkan ke dalam seni tata ruang yang memanjakan mata sekaligus memberi rasa nyaman penghuninya.
Sammy Hendramianto kebagian merancang kamar mandi di pameran yang berlangsung tanggal 1 hingga 14 September 2024 itu. Ia teringat suasana menenangkan saat berlibur di pantai Sanur dan ingin membawa kembali kenangan tersebut ke dalam rumah. Maka terciptalah desain kamar mandi dengan atmosfer senja di Bali yang memberi efek rileksasi.
Bagi Sammy fungsi kamar mandi tak sekedar ruangan untuk melepas hajat dan membersihkan tubuh sebelum ataupun setelah beraktivitas, tetapi kamar mandi juga dapat difungsikan sebagai tempat untuk me time.
“Tidak perlu me time ke luar rumah, luar kota atau luar negeri. Masuk saja ke kamar mandi, berendam sambil dengar musik dan membaca, atau mandi di bawah pancuran air hangat serta memilih wewangian aromaterapi yang disukai. Kegiatan ini, selain dapat membersihkan dan menyegarkan tubuh juga mampu merileksasi pikiran seakan sedang berlibur. Dengan desain ruang yang tepat, furniture yang sesuai tema, serta elemen pelengkap lainnya, kita dapat membawa suasana liburan ke dalam rumah,” saran Sammy sambil memperlihatkan tiap sudut dan ornamen ruang mandi yang dirancangnya.
Kamar mandi rancangan Sammy terdiri dari beberapa area dengan berbagai furniture pilihan, mulai dari selasar, meja dan cermin rias, bathtub, shower area, toilet dan ruang penyimpanan peralatan mandi yang diisi handuk, tisu, dan lainnya. Sammy juga menempatkan sofa berseberangan dengan bathtub yang bisa difungsikan sebagai tempat untuk bersantai sejenak atau sekedar mengecek email dan tugas ringan dari kantor.
Permainan lighting juga menjadi perhatian Sammy untuk menyempurnakan moment me time di kamar mandi. Anthurium atau daun kuping gajah yang mudah ditemui di berbagai wilayah nusantara, diadaptasi menjadi bentuk lampu gantung dengan menggunakan material kaca pada tiap helainya dan besi sebagai batangnya.
Kepiawaian Sammy dalam menata kamar mandi sebagai area bersantai tersebut layak diacungi dua jempol. Namun sayang, sebagian besar golongan masyarakat memiliki lahan hunian yang terbatas sehingga impian me time di kamar mandi seakan jauh dari kenyataan. Di tanah yang tak seberapa luas itu, tentu pemilik lahan menginginkan ruang demi ruang yang dapat mengakomodir berbagai kebutuhan anggota keluarganya.
Sammy memiliki solusi yang ‘inline’ dengan trend saat ini. Ruangan tanpa sekat pemisah adalah salah satu solusi yang ditawarkannya. Ruang tamu, ruang makan dan ruang keluarga ditiadakan, berganti dengan area pantry multifungsi.
“Di area ini kita bisa makan bareng, ngobrol sambil nonton TV dengan anggota keluarga. Menerima tamu sambil minum kopi atau teh juga bisa dilakukan di pantry. Ketika ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan disatukan menjadi pantry area, maka lahan untuk kamar mandi bisa diperluas ukurannya,” ungkap Sammy.
Tak sekedar saran, ternyata tata ruangan seperti itu sudah ia terapkan pada hunian anaknya yang kebetulan memiliki lahan terbatas. Menurutnya, keluarga muda saat ini tidak lagi menerapkan tata ruang seperti rumah orangtuanya di masa lalu. Mereka mensiasati lahan kecil dengan penyatuan ruang antara living room dengan pantry, menciptakan bukaan jendela yang lebar untuk mengatur sirkulasi, serta memilih warna cat dan furniture yang tidak gelap. Dengan membuka banyak sekat maka seluruh anggota keluarga dapat bercengkrama lebih intens. Foto : Tim Muara Bagdja